Selasa, 22 Juni 2010

kesehatan

Bahaya Teh Celup


Teh celup kini lebih digemari masyarakat, karena kepraktisannya dalam penyajian. Bagi masyarakat Indonesia, teh sebenarnya tidak pernah bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Hampir setiap hari kita meminum teh, baik di rumah, di rumah makan, bahkan juga di pinggir jalan atau lapangan olahraga. Minuman teh juga bisa ditemukan di mana-mana di Indonesia. Akan tetapi, kebiasaan kita minum teh itu jika dikumulasikan dalam setahun ternyata masih relatif rendah dibandingkan kebiasaan masyarakat Jepang, India, Inggris, atau Sri Lanka dalam mengonsumsi teh. Dalam setahun, orang Indonesia mengonsumsi teh sekitar 250-300 gram saja, atau dalam sehari teh yang kita minum rata-rata berasal kurang dari satu gram bubuk teh. Minuman teh jauh lebih bermanfaat ketimbang kopi, apalagi soft drink. Khasiat teh sudah sejak lama diketahui, baik sebagai antioksidan, sebagai sumber serat alami, maupun sebagai pengurang risiko hipertensi, stroke, dan berbagai penyakit lainnya.

Jenis teh sendiri sebenarnya sangat beragam, begitu juga kualitas hasil olahannya. Meski demikian, pada dasarnya teh itu terbagi menjadi tiga, yaitu teh hitam yang dibuat melalui proses fermentasi, teh hijau yang dibuat tanpa melalui proses fermentasi sama sekali, dan teh oolong yang dibuat melalui proses semi fermentasi. Proses fermentasi di atas pada dasarnya adalah proses oksidasi polifenol yang ada dalam daun teh oleh enzim polifenol oksidase.

Bila dibandingkan dengan minuman kopi, secara umum kualitas teh lebih baik. Bahkan dalam soal kandungan vitamin C, dalam 100 gr teh hijau terkandung 250 mg vitamin C. Padahal untuk ukuran yang sama, pada jeruk mandarin hanya terkandung vitamin C sebanyak 35 mg, atau setiap 100 gr teh hijau Sencha sebanding dengan 700 gr jeruk. Wajarlah bila Institut Kanker Nasional Amerika Serikat berdasarkan hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa teh hijau memiliki sifat anti kanker yang kuat.

Teh disajikan dalam berbagai bentuk, misalnya teh celup, dimana teh dimasukkan ke dalam sebuah kantong yang terbuat dari kertas, dan mudah larut jika dicelupkan ke dalam air. Berbagai produk teh celup dengan berbagai merk beredar di pasaran, masing-masing memiliki cita rasa dan aroma yang khas. Dalam proses produksi teh celup, teh yang digunakan adalah teh yang telah dipotong-potong dengan ukuran kecil atau ukuran halus. Khusus untuk teh wangi melati. Teh hijau yang sudah dipotong-potong terlebih dahulu sebelum dicampurkan dengan bunga Melati.

Namun, penggunaan kertas untuk pembungkus teh patut dicermati akan bahayanya untuk kesehatan. Berdasarkan penelitian diduga bahwa kertas tersebut mengandung klorin. Klorin ini adalah senyawa kimia yang sangat jahat dengan lingkungan dan manusia, khususnya dapat menyerang syaraf.
Kertas terbuat dari bubur pulp yang berwarna coklat tua kehitaman. Agar serat berwarna putih, diperlukan sejenis bahan pengelantang (sejenis rinso/baycline) senyawa klorin yang kekuatan sangat keras sekali. Kertas sama dengan kain, karena memiliki serat.

Pada industri pangan di luar negeri produk ini harus melakukan proses neutralization dengan biaya cukup mahal agar terbebas dari klorin dan dapat label kesehatan. Banyak orang berpikir, semakin lama kantong teh dicelupkan dalam air panas, makin banyak khasiat teh tertinggal dalam minuman teh. Padahal, yang terjadi bertolak belakang. Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3 - 5 menit.
Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, hingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih. Karena disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker.

Sumber:
Anonim, 2003. Teh, Temukan Khasiatnya. Http://www.kompas.com. Akses 28/0/07.
Bayu, 2006. Hati-Hati dengan Teh Celup. http://kangbayu.multiply.com/tag/tea. Akses 28/0/07.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar